Kajian Hidrogeologi dan Analisis Kestabilan Dinding Situ Serta Rencana Tindak Darurat: Studi Kasus Situ Babakan, Desa Bantarjaya, Bogor, Jawa Barat

Main Article Content

Galih Dhela Pradina Dhela
Imam Priyono
Ahmad Taufiq

Abstract

Daerah penelitian berada di Situ Babakan, Bantarkambing, Bogor yang termasuk kedalam area Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta dan berada pada satuan kipas aluvium yang berumur Pleistosen. Daerah penelitian ini memiliki sungai dengan pola aliran dendritik serta kemiringan pada lereng yang cukup landai. Diketahui dari hasil uji bor tangan atau handbor yang telah dilakukan, bahwa pada kedalaman 0-0,6 meter area Situ Babakan merupakan lapisan pasiran berwarna cokelat dengan plastisitas yang tinggi (jenuh air) yang bertindak sebagai akuifer, sedangkan pada kedalaman 0.6-5.2 meter merupakan lapisan tuf halus berwarna cokelat dengan plastisitas yang tinggi bertindak sebagai akuiklud. Muka air tanah disekitar Situ Babakan memiliki kedalaman berkisar 2-4 meter yang berarah aliran menuju arah barat serta kualitas air tanah yang dilihat dari hasil pemeriksaan kimia memiliki kandungan Fe dan Mn cukup tinggi dan apabila hasil dari pemeriksaan mikrobiologi menunjukkan bahwa air terkontaminasi oleh bakteri E.coli dan total coliform. Hasil pemodelan yang dilakukan menunjukkan bahwa Situ Babakan akan mengalami keruntuhan di bagian tanggul hilir dengan kondisi MDE (Maximum Design Earthquake) yaitu FK sebesar 1.211, sedangkan kondisi OBE (Operating Based Earthquake) memiliki nilai FK sebesar 1.470 di mana nilai FK tersebut menunjukkan bahwa lereng bagian hilir cenderung rentan. Banjir yang diakibatkan oleh keruntuhan Situ Babakan mengakibatkan 19.60 Ha kerusakan pada sektor perkebunan, 65.30 Ha sektor persawahan, dan 9.30 Ha permukiman dan sekitar 870 orang perlu dievakuasi dari 3 (tiga) desa antara lain Desa Bantarjaya, Desa Bantarsari, dan Desa Gimulang yang dilewati oleh banjir. Upaya penanganan dini yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah pelatihan mitigasi, mempersiapkan tas darurat serta mengetahui informasi-informasi penting terkait kondisi prabencana, saat banjir terjadi, dan pascabencana. Mitigasi struktural dilakukan untuk dapat dilakukan pemeliharaan dan evaluasi untuk infrastruktur pada tubuh bendungan sehingga dapat meminimalisasi terjadinya keruntuhan.

Article Details

Section
Articles